Maryamah Karpov, Inilah Jawaban Atas Mimpi-Mimpi Sang Pemimpi
Rahasia
Kuberi tahu satu rahasia padamu, Kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
Adalah kejadian-kejadian menakjubkan
Dalam perjalanan menggapainya
(Ikal)
Hwaaa......aku seneng banget akhirnya bisa baca Maryamah Karpov. Makasih buat adekku yang udah susah payah pesenin buku diskonannya di book fair dan bawain sampai ke rumah =p
Rasanya udah ga sabar ’menonton’ sekuel novel filmis Andrea Hirata yang ke empat ini.
Semua pasti udah pada tau cover novel ini karna di novel-novel sebelumnya udah ada desain covernya. Bedanya di novelnya sekarang, di atas tulisan Maryamah Karpov tertera tulisan ‘mimpi-mimpi lintang’.Novel Maryamah Karpov tebalnya 504 halaman yang terbagi dalam 73 mozaik (bab).
Nah, buat yang belum pada baca, aku akan berbaik hati^^, kasih bocoran ceritanya.
Cerita dibuka dengan nostalgia Ikal akan keluarganya, terutama ayahnya dan masa kecilnya. Semua dibahas lengkap di 3 mozaik pertama Maryamah Karpov. Mozaik berikutnya menceritakan ujian sidang tesis Ikal dan sedikit cerita tentang sidang kawan sekelasnya. Ikal agak tertekan oleh salah satu dosen pengujinya, Dr. Antonia LaPlagia yang terkenal dingin dan tak berperasaan. Untunglah Ikal diselamatkan oleh dosen pembimbingnya Profesor Turnbull yang nyata-nyata lebih senior dan disegani oleh LaPlagia. Hmmm…tentu saja Ikal LULUS!!! Bukan sekedar karena Turnbull sih, tapi karna dia juga cukup berhasil menyakinkan LaPlagia.
Menjelang pulang ke kampung halaman, Ikal mengunjungi Edensor lagi. Lalu berturut –turut mengikuti farewel party dan melakukan perjalanan pulang sembari mampir ke beberapa tempat lain yang dikaguminya. Akhirnya terbanglah Ikal ke tanah air dan di sambut dengan ’kejutan-kejutan tanah air yang lumrah’. Ikal bertemu kembali dengan ironi kehidupan di tanah air setelah lama berada dalam suasana Eropa. Harus beradapan dengan calo tiket, turun dari kapal setinggi 30 meter dengan tangga tali ke perahu di malam gulita, dan naik bus yang luar biasa ‘antiknya’ untuk sampai ke Gantong.
Begitu sampai di rumah, Ikal di sambut haru oleh keluarganya. Juga disambut dengan amanah Ketua Karmun untuk menjadi ketua penyambutan untuk dokter gigi pertama yang akan dimiliki Belitong. Namanya dokter gigi Budi Ardiaz Tanuwijaya yang dikira seorang lelaki gagah nan tampan, ternyata seorang perempuan mungil berwajah oshin.
Cerita berlanjut dengan kisah ayah Ikal yang menunaikan janji lamanya pada Ikal, menebus rasa rindunya. Ikal juga menceritakan kebiasaan orang-orang Melayu memberi julukan dan kebiasaan membual orang-orang di sana saat berkumpul di warung kopi. Sampai sejauh ini, belum ada kejutan yang berarti di novel Maryamah Karpov, tapi seperti biasa kata-kata Andrea Hirata memang memikat.
Kejutan pertama di mulai di mozaik 24. Arai mendapatkan surat dari Zakiah, pujaan hatinya. Ternyata selama ini, bibi Zakiah telah mematai-matai sepak terjang Arai dan membuat Zakiah ’ingin mempertimbangkan’ Arai. Arai akan menjemput Zakiah di Bandar Udara Tanjong Pandan. Nah, pas beneran ketemu, Arai awalnya bertingkah kaku saking gugupnya, tapi akhirnya happy ending kok...mereka pulang bareng. Yang nggak happy ya Ikal, karena ditinggal di bandara lantaran mobil omprengan yang akan mereka tumpangi penuh. Hihihi...kasian Ikal. Berikutnya pendekatan Arai semakin gencar saja.
Arai mendapatkan surat dari Sorbonne untuk menyelesaikan tesisnya dan mendapat tawaran melanjutkan studi pada tingkat Ph.D di Universitas Essex di Inggris. Hmm, betapa menggiurkan. Tapi itu semua mejadi pilihan yang sulit buat Arai. Memilih Zakiah atau pergi ke Eropa untuk waktu yang lama. Jalan keluarpun ditemukan. Arai meminang dan menikahi Zakiah sebelum berangkat ke Eropa dan membawa serta wanita itu bersamanya. So sweet...
Ada peristiwa menggemparkan di kampung. Ditemukan mayat di tengah laut yang wajahnya sudah rusak. Tapi ikal mengenal tato kupu-kupu di lengan lelaki itu, itu adalah tato trah keluarga yang pernah diperlihatkan A Ling pada Ikal. Cerita berikutnya adalah kisah Ikal mencari tahu hubungan mayat lelaki itu dan kemungkinan dimana A Ling berada. Di perolehlah informasi kemungkinan A Ling berada di pulau Batuan, tempat para lanun yang kejam.
Sekuat tenaga Ikal berupaya mencari jalan ke sana. Tapi tak ada yang bersedia membantunya. Ia ingin berlayar sendiri, tapi ia tak punya perahu. Ia bekerja serabutan mengumpulkan uang agar bisa membeli perahu. Tapi tak kunjung cukup. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat perahu itu sendiri. Ikal menjadi bahan tertawaan, cemoohan, sekaligus taruhan orang-orang di warung kopi. Di tengah kegalauannya, saat sedang mengunjungi Mapangi dan melihat perahu buatan Mapangi yang luar biasa, Ikal dikejutkan oleh munculnya LASKAR PELANGI. Mula-mula Lintang, lalu Samson, A Kiong, Syahdan, Sahara, Kucai, Flo, Trapani, Harun, Mahar di tempat itu. Dan satu lagi tambahan : Mujis. Nostalgia dimulai. Mereka bersatu membantu Ikal mewujudkan keinginannya menelusuri jejak A Ling ke pulau Batuan.
Singkat cerita, dengan proses yang panjang dan luar biasa diiringi tawa dan taruhan dari orang-orang di warung kopi, akhirnya Ikal berhasil menyelesaikan perahu Asteroid yang didisain oleh Lintang dan diberi nama ’Mimpi-Mimpi Lintang’ oleh Ikal. Di sela-sela membuat perahu itu, Ikal belajar memainkan biola Nurmi, anak Maryamah Karpov. Sampai Akhirnya ia bisa memainkan lagu Rayuan Pulau Kelapa.
Ikal akan menuju ke pulau Batuan bersama Mahar, Kalimut dan Chung Fa (yang ternyata masih punya pertalian darah dengan A Ling). Tujuan pertama mereka adalah Pulau Karimata. Mereka akan menemui Tuk Bayan Tula untuk meminta bantuan bernegosiasi dengan para lanun di Pulau Batuan. Karena hanya Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw lah yang disegani oleh mereka. Karena itulah Mahar serta. Tentu saja untuk bernegosiasi dengan Tuk Bayan Tula.
Setelah mereka bertemu dengan Tuk dan tawar menawar yang dilakukan Mahar dan Tuk Bayan Tula, mereka sampai pada kata sepakat. Diceritakan pula ada seorang gadis keluarga Dayang Kaw bernama Maura yang tampaknya membuat Mahar -yang selama ini menutup rapat hatinya- jatuh cinta^^, Setelah itu mereka berangkat ke Pulau Batuan lewat jalan yang berbeda.
Tantangan masih harus dihadapi Ikal saat menuju Pulau Batuan. Angin Barat yang kencang datang lebih cepat dari perkiraannya dan membuat perahunya hampir karam. Setelah berhari-hari di terjang ombak, mereka sampai di Pulau Batuan. Rombongan Tuk dan Dayang Kaw sudah sampai duluan. Mereka bernegosiasi dengan Tambok, ketua lanun di Pulau Batuan dan di beri waktu 3 hari untuk mencari A Ling di pulau Batuan.
Pulau Batuan terdiri dari beberapa pulau kecil. Hampir semua pulau sudah didatangi tapi tak tampak juga A Ling yang Ikal cari. Akhirnya A Ling ditemukan di pulau terakhir, pulau tempat orang sakit dan kuburan. Ikal langsung membawa A Ling pergi dari pulau itu. Mereka dikejar oleh perahu kaum lanun. Tapi berkat kehebatan rancangan perahu asteroid Lintang, perahu mereka bisa melaju lebih cepat dan lolos dari kejaran.
Cerita ga berhenti sampai Ikal ketemu A Ling. Nah, dibagian ini ada cerita lucu yang ga boleh dilewatkan. Ikal, sebelum pergi ke Pulau Batuan, sebenarnya sedang sakit gigi karena gigi bungsu yang tumbuh membuat gusinya infeksi. Tapi karena trauma dengan ’kedokteran’, Ikal berkeras menolak bujukan Ketua Karmun untuk berobat di klinik dokter Diaz yang sejak dibuka sampai hari itu belum mendapatkan pasien satu orang pun. Akhirnya Mahar dan Ketua Karmun meminta A Ling untuk membujuk Ikal berobat. Hehehe...manalah bisa Ikal menolak. Jadilah peristiwa pencabutan gigi bungsu Ikal jadi tontonan heboh seantero kampung.
Inilah akhir dari kisah itu...mozaik 72 dan 73.
Pertemuan Ikal dan A Ling semakin sering. Ikal sudah berniat meminang A Ling. Chung Fa, paman A Ling, senang dan tak menghalangi niatan Ikal. Saatnya Ikal meminta izin pada ayahandanya tercinta. Saat Ikal menyampaikan maksudnya pada ayahnya, jawaban ayahanya adalah mata yang kosong dan wajah yang pias. Dan Ikal tahu betul itu artinya TIDAK.
Lalu? Udah ya…sampai di sini aja ceritanya^^,
Minggu, 22 Januari 2012
All About Maryamah Karpov-nya Andrea Hirata (1)
Posted by Dhanistyo on 14.39 with No comments
Posted in review
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar