SEPULUH adalah novel adaptasi dari film yang digarap oleh D. Soeriapoetra (story by Henry Riady) yang ditulis oleh Ruwi Meita. Novel ini mengisahkan tentang perjuangan seorang ibu dan perjuangan seorang anak jalanan yang ditulis dengan sinergis. Nilai-nilai moral yang ada di dalam novel ini cukup sarat. Deskripsi lokasi dan situasi juga cukup kuat. Penulisannya yang deskriptif naratif, membuat membaca novel ini serasa sedang menonton filmnya.
Tokoh sentral dalam cerita ini adalah Yanti, Mongki, Dargo, dan Thomas. Yanti adalah seorang perempuan yang teraniaya oleh Adit, suami yang dinikahinya tanpa restu orang tua. Adit membuat hidupnya semakin pahit setelah meninggalkan kewajibannya, menjual putri mereka demi narkoba, bahkan memfitnahnya Yanti sehingga Yanti terpaksa mendekam 10 tahun di pejara untuk kesalahan yang tak pernah dilakukannya. Sekeluar dari penjara, yanti berusaha mencari keberadaan Mira, anak yang sudah dijual suaminya.
Mongki adalah seorang gadis kecil yang bernasib malang. Sejak kecil dia harus menjalani kehidupan yang keras di jalanan. Ia tinggal di sebuah lokalisasi milik Dargo bersama teman-temannya yang lain. Mereka hidup dalam tekanan fisik, mental dan selalu cemas karena setiap hari selalu saja ada diantara teman-teman Mongki yang pergi, menghilang dan tak pernah kembali dari lokalisasi itu.
Dargo adalah bos lokalisasi yang terlibat jaringan narkoba, child trafficking, dan jual beli organ manusia. Kepada dialah Adit menjual anaknya. Sedangkan Thomas adalah seseorang dari masa lalu yang pernah mencintai dan dicintai Yanti Setelah istrinya meninggal karena sakit ginjal, ia terobsesi mencari Yanti. Di sisi lain, ia juga selalu khawatir dengan kondisi David, putranya yang mengalami sakit ginjal juga.
Cerita mereka mulai terhubung dengan pertemuan yanti dan Mongki yang kemudian menjalin persahabatan. Sesuatu yang selama ini sangat dilarang oleh Dargo, bersahabat dengan ’orang luar’. Kedekatan Yanti dan Mongki akhirnya menimbulkan masalah bagi Mongki karena sudah diketahui oleh Dargo. Hingga pada akhirnya, Yanti tahu bahwa Mongki adalah Mira, anak yang selama ini dicarinya. Tapi Yanti terlambat mengambil Mongki dari dargo. Mongki sudah ‘dipesan’ oleh seseorang yang membutuhkan ginjal. Apalagi kondisi Mongki saat itu sudah memburuk karena deraan fisik dan penyakit jantung bawaannya. Yanti berusaha sekuat tenaga menemukan Monki.
Yanti menemukan Mongki di sebuah rumah sakit dalam keadaan kritis. Di rumah sakit itu pula dia bertemu dengan Thomas, lelaki yang selama ini mencarinya dan sangat ingin membahagiakannya. Siapa yang menyangka ternyata Thomas adalah ’pemesan’ ginjal Mongki. Thomas sendiri sebelumnya tak pernah tahu ginjal yang dipesannya dari Dargo ternyata adalah ginjal dari anak seorang wanita yang dicintainya. Di rumah sakit itu, Mongki sempat dibawa kabur oleh Dargo yang akhirnya bisa digagalkan oleh polisi. Yanti di kamar mandi memotong pergelangan tangannya sendiri dan menulis surat untuk Thomas. Yanti memberikan ginjalnya untuk David dan memberikan jantungnya untuk Mongki. Ia tak peduli tak bisa bertemu anaknya lagi, asalkan anaknya selamat. Begitu cerita singkatnya. Perjuangan seorang wanita dalam hidupnya dan pengorbanan seorang ibu demi anak yang sangat dicintainya.
Minggu, 22 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar