Betapa beruntungnya kita karena Allah telah menciptakan manusia terdiri
atas otot sadar dan tidak sadar. Menciptakan organ yang bisa bekerja sendiri
tanpa harus disuruh-suruh. Menciptakan organ yang umur ekonomisnya seumur hidup
manusia, tak pernah berhenti bekerja sedetik pun (kecuali kondisi khusus).
Coba
kalau misalnya semua organ tubuh manusia bekerjanya harus diperintah. Mungkin
kita ga akan sempat membaca email, ngenet, chating. Karena kita sudah terlalu
sibuk menyuruh kelenjar ptialin mengeluarkan enzim saat kita mengunyah makanan,
sambil kita harus mengatur alveoli kita menukar CO2 dengan O2, sambil harus
menyuruh ginjal menyaring air dan darah yang lewat, sambil memikirkan bagaimana
caranya otak kita bekerja menyuruh organ-organ itu berfungsi.
Proses berpikir
saja kadangkala tidak bisa kita perkirakan. Betapa cepatnya kita membaca dan
mencerna tulisan yang ada di depan kita, betapa cepatnya mata kita mengenali
huruf demi huruf yang kita lihat. Kalau di pelajaran IPA,
proses melihat itu ternyata dukup panjang. Benda yang terkena sinar,
memantulkannya ke mata, trus ditangkap retina, diolah, diantar stimulus itu ke
otak, diproses diotak (dicocokkan dengan bank infornasi), dikirim lagi oleh
saraf ke mata sehingga kita bisa mengenali bentuk dan warna barang yang kita
lihat (kayaknya proses ini masih ada yang kurang deh). Semua itu kita peroleh
dalam bentuk paket, bisa bekerja secara otomatis. Gimana nggak canggih?
Makanya, kita harus banyak bersyukur kepada Allah yang menganugerahkan kesempurnaan
bentuk ini. Bersyukur kita tercipta sempurnya, bisa melihat, mencium,
mendengar, berjalan, meraba, merasakan, dan melakukan banyak hal. Mungkin
diantara manusia di bumi ini ada saudara kita yang tidak terlahir sempurna.
Bukan takdir yang kejam, bukan Allah yang kejam, tapi Allah sedang menguji
ketulusan kita, kesabaran kita terhadap orang-orang yang kurang sempurna. Jika Anda salah satunya, mungkin Allah sedang menguji keikhlasan dan
ketabahan Anda. Selamat ya, Allah memberi perhatian lebih kepada Anda. Dan
untuk Anda yang tercipta sempurna (alhamdulillah demikian pula saya), kita
tambah rasa syukur kita pada Nya. Karena Dia memang berhak dan kita wajib
sebagai wujud rasa terimakasih kita padaNya. Alhamdulillahi rabbil ’alamin.
0 comments:
Posting Komentar