(Anthelme Brillat-Savarin menulis dalam Physiologie du Gout, ou Meditations de Gastronomie Transcendante)
Makan adalah salah satu kebutuhuhan pokok yang tidak dapat ditinggalkan oleh manusia. Maka tak salah bila bermunculan pepatah dan ungkapan yang berkaitan dengan manusia dan makanannya. Salah satunya seperti yang sering kita dengar, ‘you are what you eat’, kamu adalah apa yang kamu makan. Oh, tentu saja ungkapan ini tidak berarti orang akan menjadi sapi ketika memakan rendang, atau seperti kambing bila memakan gulai. Maksud dari ungkapan ini adalah kualitas kesehatan kamu, bisa tampak dari apa yang kamu makan.
Anthelme Brillat-Savarin menulis dalam Physiologie du Gout, ou Meditations de Gastronomie Transcendante,
‘tell me what you eat and I will tell you what you are’
katakan apa yang kamu makan dan akan kukatakan seperti apa dirimu. Lebih luas lagi, Brillat-Savarin mengartikan ungkapan ini dengan mengaitkan antara kualitas makanan kita tidak hanya dengan kesehatan raga, tetapi juga kesehatan jiwa.
Apa yang Brillat-Savarin katakan sejalan dengan ungkapan ‘men sana in cor pore sano’, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tubuh yang sehat salah satunya ditunjang dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Dari sanalah akan tumbuh jiwa yang kuat. Kuat dalam menghadapi tantangan hidup, kuat dalam menghadapi godaan-godaan negatif, kuat dalam menghadapi cobaan dari Yang Maha Kuasa, kuat dalam usaha menggapai cita-cita, kuat dalam memberikan manfaat dan kebaikan untuk orang lain.
Ringkasnya, memakan makanan yang baik akan memberikan kesehatan pada tubuh dan jiwa kita. Kesehatan tubuh dan jiwa kita perlukan untuk menikmati pahit manis kehidupan. Tapi juga jangan lupakan syarat pertama sebelum menentukan baik tidaknya makanan untuk kita, yaitu makanlah makanan yang HALAL.
Bisa dibaca di sini
0 comments:
Posting Komentar