Aku selalu
tergelitik oleh puisi pak Taufik Ismail yanjg judulnya Arithmetik Sederhana. Pernah dengar?
Selama ini kita selalu
Ragu2
Dan berkata :
Dua tambah dua
Mudah-mudahan sama dengan empat
Entah kenapa kalau membaca puisi ini aku seperti teringat pada pelajaran
matematik saat SD dan bertanya-tanya kenapa dulu aku dengan percaya
menghafalkan bahwa dua tambah dua sama dengan empat. Sekarang, setelah aku
besar, aku mulai menemukan bahwa dua tambah dua tak selalu sama dengan empat.
Ga percaya?
Coba kalau dalam panci dimasukkan air teh dua gelas ditambah air putih
dua gelas, secara sederhana orang pasti bilang ada empat gelas. Tapi kalau kita
mau melihat dengan sudut pandang lain, maka kita akan menemukan banyak jawaban
yang tak bisa disebut sebagai kebenaran atau kesalahan yang mutlak. Kalau saya
bilang jadinya ada sepanci air, apakah itu salah? Atau kalau saya bilang
jadinya ada sepanci teh, apakah itu benar ? Atau ada jawaban menarik
lainnya.
Sebenarnya, bukan itu sih yang mau saya sampaikan. Tapi bagaimana berpikir
out of frame dan belajar menelaah sesuatu secara mendalam sehingga menemukan
makna sendiri. Tidak hanya menganggukkan kepala menerima kebenaran publik yang
belum tentu menjadi kebenaran mutlak. Makasih pak Taufik Ismail, mungkin puisi
yang Anda tulis bukan seperti ini maksudnya, tapi seperti inilah yang saya
dapat dari puisi Anda ^^,
0 comments:
Posting Komentar