Masih puisi Pak Taufik Ismail. Kali ini
berjudul Geometri. Tahu?
Dari titik ini
Sedang kita tarik garis lurus
Ke titik berikutnya
Segala komponen
Telah jelas. Dalam soal
Yang sederhana
Kalau puisi Arithmetik Sederhana mengingatkanku pada pelajaran matematik,
puisi ini justru menyadarkanku tentang pelajaran hidup. Kehidupan setiap
manusia di dunia ini diawali dari sebuah titik, yaitu kelahiran. Dan ada titik
lain yang –baik secara sadar maupun tidak sadar- sedang dituju oleh manusia
dalam rangka mengakhiri kehidupannya di dunia. Dan garis, dalam definisi
matematik, adalah kumpulan dari titik-titik.
Itu artinya, sepanjang kehidupan
kita dari lahir sampai mati berisi momen-momen, entah itu bahagia, sedih,
kecewa, berhasil, gagal, dan momen-momen berharga yang membuat kita belajar
tentang kehidupan, yang membuat kita menjadi dewasa dan bijaksana (kecuali yang
tidak mau belajar). Dan setiap titik yang menyusun garis itu terdiri atas mikro
titik yang berkumpul. Itu artinya, setiap nafas yang kita tarik dan kita
hembuskan, setiap detak jantung kita memompa darah, setiap kedipan mata kita ,
setiap kontraksi dan relaksasi otot kita, adalah sebuah mikro momen yang mendukung
terjadinya momen dalam hidup kita. Maka sesungguhnya setiap detik waktu hidup
kita adalah momen, sesuatu yang tak tergantikan apalagi terulang. Komponen
itulah yang menyusun dimensi kehidupan kita. Secara makro, yang kita alami
memang tampak sederhana, tapi secara mikro sangatlah kompleks. Jadi seharusnya
banyak pelajaran yang bisa kita dapat dari perjalanan kita menyusuri titik
keberangkatan hingga titik akhir kita.
Subhanallah, Maha Suci Allah yang sudah menciptakan kehidupan kompleks
yang sederhana.
0 comments:
Posting Komentar