Kenyataan ini tidak semestinya membuat kita kehilangan semangat. Indonesia yang pernah digaungkan sebagai negara agraris bisa kembali berbangga asal ada usaha dari seluruh komponen bangsa. Kekayaan sumber daya alam yang kita miliki adalah modal utama.
Tetapi itu saja tidak cukup. Dukungan lembaga penelitian maupun institusi pendidikan yang berbasis pertanian sangat diperlukan. Peran penyuluh pertanian sebagai jembatan informasi juga penting. Campur tangan pemerintah dalam kebijakan dan penyiapan sarana prasarana tak bisa dielakkan.
Pertanian perlu diperkenalkan sejak dini kepada generasi muda. Dan tentunya peran kita sebagai konsumen, menumbuhkan kembali kecintaan terhadap ‘hasil kebun sendiri’ (produk lokal). Sehingga tak ada yang kelaparan di lumbung padi sendiri. Dengan usaha ini kita berharap bisa mengembalikan potensi agraris Indonesia. Berawal dari tangan kitalah, asa itu akan mengalir menjadi nyata.*) Juara dalam Lomba Menulis Artikel Singkat (L-MAS) : Asa Untuk Bangsaku yang diadakan oleh Writing Revolution
0 comments:
Posting Komentar