Hai! Namaku Capung. Eits, aku bukan seekor serangga lhoh! Aku ini ikan cupang ganteng berwarna biru pekat. Unik kan namaku?
Sebenarnya aku sudah almarhum. Tapi demi pemilikku, aku mau unjuk gigi di sini. Kalian belum kenal pemilikku kan? Waktu itu dia masih gadis manis. Dhani namanya. Tapi sekarang sudah jadi istri orang. Oh sayang, aku tak bisa hadir di pernikahannya.
Dhani menemukanku dijual pedagang ikan hias di pasar kaget kampus IPB. Aku rasa dia jatuh cinta pada warnaku. Tak lama kemudian berpindahlah aku ke toples kaca dengan bintang plastik warna-warni di dalamnya dan pita oranye di leher toples.
Dhani suka sekali warna oranye. Selain pita, ada banyak benda oranye di kamar kosnya yang bersih dan rapi.
Setiap Dhani kuliah, aku sering kesepian. Untunglah ada Timmy, boneka tomat berwarna oranye dan Ruby, boneka kelinci oranye juga. Kalau sedang di kos, Dhani tak lupa mengajakku ngobrol dan memberiku makanan yang enak. Aku suka makanan ikan, tapi aku lebih suka cacing-cacing kecil. Kalau tidak sibuk, Dhani kadang iseng korek-korek tanah di halaman kos mencarikan makanan kesukaanku itu.
Satu lagi yang kusuka darinya, dia sering curhat padaku. Aku tak hanya dianggap sebagai pajangan, tapi juga sahabatnya. Sayang usiaku sudah semakin tua. Beberapa tahun aku menghabiskan hidupku dengannya. Warnaku saja semakin memudar. Dan aku merasa sudah tiba aku di penghujung usia. Aku meninggalkannya.
Entah siapa kini yang ia pelihara. Aku hanya bisa berdoa semoga hidupnya bahagia.
Capung Si Cupang
*mengenangnya, ikan kesayanganku yang sudah tiada*
0 comments:
Posting Komentar